Titipku memasuki segmen B2B dan memperkuat strategi menuju profitabilitas

Titipku memasuki segmen B2B dan memperkuat strategi menuju profitabilitas

Di tengah pasang surut bisnis grosir online, Titipku memantapkan strategi “Path to Profitability” dengan memperluas bisnisnya ke segmen B2B. Ekspansi tersebut akan dimulai pada kuartal keempat tahun ini dengan target beroperasi secara bertahap pada 2023.

Didirikan pada tahun 2017, Titipku adalah lulusan Y Combinator Batch S21. Titipku didirikan oleh Ong Tek Tjan dan Henri Suhardja dengan misi utama mendigitalkan pasar tradisional yang menjual makanan segar seperti sayur, ayam, daging dan ikan.

Awalnya, Titipku dikembangkan untuk mendigitalkan UMKM dengan tujuan nasional. Saat itu ada 1.000 mitra UMKM yang bekerja sama dengan sukses. Namun, pihaknya mengaku sulit mengelola karena pasangannya berasal dari kategori yang berbeda. Selama 2-3 tahun, Titipku mulai mengubah model bisnisnya menjadi hyper-local dan fokus pada digitalisasi pedagang pasar.

Banyak area kecil yang belum dijelajahi dapat diakses. Padahal, keberadaan pasar berada di tempat yang strategis. Menurut data yang kami terima, pada tahun 2020, Titipku mencatatkan omzet 700% dan mencakup lebih dari 31.000 UMKM dan 7.000 penjelajah. Kini Titipku telah bekerja sama dengan hampir 10.000 merchant di 150 pasar.
memperkuat posisi

Dalam wawancara terpisah dengan DailySocial.id, Henri Suhardja, co-founder dan CEO Titipku percaya bahwa bisnis grosir online masih memiliki peluang besar di Indonesia. Ada banyak pasar yang bisa dilayani, bukan hanya untuk kepentingan pengguna akhir.

Berdasarkan data “Online Grocery Report 2022” yang diterbitkan Titipku, perilaku belanja konsumen berkembang stabil selama pandemi Covid-19. Bahkan, Titipku menemukan sebelum pandemi terjadi peningkatan transaksi sembako online empat hingga lima kali lipat.

Untuk meningkatkan efisiensi dan mempertahankan pertumbuhan di segmen B2C, Titipku melakukan sejumlah strategi. Misalnya, memaksimalkan saluran pemasaran dan peningkatan aplikasi untuk meningkatkan kenyamanan pengguna. Strategi ini diyakini dapat meningkatkan kesadaran akan efektivitas layanan grosir online, khususnya di kalangan ibu-ibu.

Titipku juga memperluas segmen pasarnya hingga akhir tahun ini. Berkat dugaan keuntungan dari segmen B2C, pihaknya bertekad masuk ke bisnis B2B. Model tersebut melihat Penjualan Titipku menjual stok produk ke pedagang pasar dan pesanan dikirimkan sesuai dengan waktu pengiriman yang disepakati. Proposisi nilai yang ditawarkan tetap sama, yaitu menghadirkan produk segar dengan harga terjangkau. Harga dan kualitas ini memungkinkan pedagang untuk menghindari potensi penipuan.

Ke depan, Titipku berkomitmen untuk memfasilitasi penyediaan modal usaha, tidak hanya membantu penyediaan produk. Tujuannya untuk membangun ekosistem UMKM dan pedagang pasar di Jabodetabek.

“Sejak awal, kami telah berkomitmen untuk tumbuh bersama pedagang pasar. Kami tidak memiliki gudang untuk produk yang dijual. Jika Titipku memilikinya, itu akan melemahkan peran pasar dan bertentangan dengan visi dan misi kami. Pasar mitra Titipku adalah gudang terbaik yang kami miliki. Semua produk diambil langsung dari dealer,” ujarnya.

Di sisi lain, Titipku juga mengungkapkan rencananya untuk menggalang dana dalam waktu dekat. Namun, Henri enggan merinci lebih jauh.
Mendaftar untuk B2B

Untuk menjalankan toko grosir online secara berkelanjutan, Henri merasa penting untuk fokus pada kualitas produk dan layanan, serta entitas ekonomi. Menurutnya, banyak yang terlalu terpaku pada promo-promo yang terjadi di industri saat ini, bukan pada ketiga hal tersebut.

“Kami fokus untuk menjadi bisnis yang berkelanjutan dan memastikan jalan menuju profitabilitas. Oleh karena itu, kami akan mulai memasuki B2B pada akhir tahun. Ini bukan titik tumpu, ini B2B2C secara keseluruhan,” ujarnya terpisah pada kesempatan beberapa waktu lalu.

Henri mengatakan pada acara ulang tahun ke-6 Titipku bahwa operasi B2B akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2023 dengan memasok 27 pasar untuk tahap awal. Pihaknya akan memasuki pasar sentral untuk melayani 60 pasar sekunder di wilayah Jadetabek pada kuartal II.

Di ruang yang sama, jumlah itu akan meningkat menjadi 80 toko di Q3 dan 100 toko di Q4. Titipku juga akan melakukan ekspansi ke Bandung dan Surabaya.

Sumber :