Fakta tentang vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin darurat (EUA) untuk vaksin virus corona (Covid-19) dari Rusia, Sputnik-V, pada Selasa (24/8). Setidaknya ada tujuh vaksin yang saat ini digunakan untuk mengobati Covid-19 di Indonesia.
Vaksin terbaru yang telah mendapat persetujuan EUA ini telah melalui penilaian bersama oleh National Immunization Expert Advisory Committee (ITAGI) terhadap data kualitas vaksin berdasarkan pedoman yang berlaku secara internasional untuk penilaian kualitas vaksin.
Sedangkan untuk efektivitasnya, data uji klinis Fase 3 menunjukkan bahwa vaksin Sputnik-V
Covid-19 memiliki efektivitas 91,6 persen dengan rentang confidence interval 85,6-95,2 persen,” kata Direktur BPOM Penny K Lukito, dikutip dari Pejabat BPOM. Website, Rabu (25/8).
Sputnik-V. vaksin
Vaksin Sputnik-V adalah vaksin yang dikembangkan oleh Pusat Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya di Rusia menggunakan platform vektor virus non-replikasi (Ad26-S dan Ad5-S).
Lihat juga:
[img-judul]
Pelajari tentang vaksin Sputnik-V yang digunakan di RI. mendapat persetujuan BPOM
Vaksinasi Sputnik-V saat ini hanya ditujukan untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 ml untuk dua suntikan selama tiga minggu.
Vaksin Vaksin Sinovac
BPOM menerbitkan EUA untuk vaksin Sinovac pada 11 Januari. Mereka mengatakan efektivitas atau efektivitas vaksin ini terhadap virus corona mencapai 65,3 persen.
Kemudian, tidak lama setelah Sinovac, PT Bio Farma membuat vaksin CoronaVac yang bahan bakunya berasal dari Sinovac. Saat mengeluarkan EUA untuk CoronaVac, BPOM tidak menyebut secara detail efektivitas vaksin tersebut.
Namun, Kepala BPOM, Penny K. Lukito, mengatakan vaksin CoronaVac
memiliki kandungan dan profil keamanan yang sama dengan vaksin CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Beijing.
Lihat juga:
[img-judul]
Ketahui efek samping Sputnik-V
Vaksin AstraZeneca-Oxford University
BPOM menerbitkan EEA untuk vaksin AstraZeneca yang diteliti bersama Oxford University pada 9 Maret 2021.
Berdasarkan informasi dari BPOM, efikasi vaksin 2 dosis standar menunjukkan efikasi 62,10 persen mulai 15 hari setelah pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan.
Lihat Juga
https://www.suratkabar.id/
https://www.chip.co.id/
https://www.atursaja.com/
https://vncallcenter.com/
https://jadwalxxi.id/